Welcome to my blog :)

rss

Kamis, 17 Juni 2010

"kisah rakyat mati kelaparan"



Mengenaskan nasib Ny. Basse yang hamil 7 bulan dan anaknya Bahir (5 tahun) meninggal karena kelaparan di Makassar. Untuk menghemat makanan, 1 liter beras dijadikan bubur dan di makan 1 kali sehari bersama suami dan ke 4 anaknya. Karena kelaparan dan tidak makan selama 3 hari mereka mengalami diare akut dan akhirnya meninggal secara mengenaskan dalam keadaan kurus kering.

Lebih menggemaskan mengamati komentar Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin bahwa kematian Ny. Basse bersama anaknya bukan karena kelaparan tetapi karena diare akut yang tidak sempat tertolong dan masalah ini tidak hanya tanggung jawab Walikota tetapi juga masyarakat.Lihat 2 Sungguh pernyataan bodoh dan tidak bertanggung jawab, sudah jelas mereka kelaparan dan tetangga sekitar rumah Ny. Basse sebagai saksi bagaimana keluarga tersebut kadang makan dan kadang tidak. Dimana tanggung jawabnya sebagai pemimpin yang wajib mengurus kesejahteraan rakyatnya. Walikota seperti ini tidak layak menjadi pemimpin!

Begitu juga kisah tragis sebelumnya, anak SD di Magetan bunuh diri karena tidak tahan menanggung sakit maag akut akibat hanya makan 1 kali sehari.

Ironis memang, negeri dengan tanah yang sangat luas dan subur tetapi masih banyak rakyatnya kelaparan, banyak kasus busung lapar dan gizi buruk di berbagai daerah. Ketika telah terjadi musibah masyarakat tersentak, para pejabat menampilkan muka manis menjenguk sang korban. Para dermawan memberikan sumbangan yang sudah terlambat untuk mengatasi masalah si korban, Ny. Basse dan anaknya yang sudah mati tidak butuh bantuan makanan lagi saat ini.

Kemudian kejadian yang sama berulang lagi karena tidak pernah ada penanganan yang tuntas untuk mengatasi kemiskinan. Bagaimana tidak, subsidi yang merupakan kebutuhan utama rakyat dihapuskan, akibatnya harga BBM, listrik dan air menjadi naik, kenaikan berimbas kepada bahan pokok yang lain. Kesehatan dan pendidikan demikian mahalnya, sementara peluang untuk memperoleh pekerjaan semakin sulit.

Sementara pemimpin berlepas tangan setiap ada musibah, mereka sibuk mengatur strategi politik untuk melanggengkan kekuasaannya melalui Pilpres dan Pilkada, termasuk sang Walikota Makassar sedang mempersiapkan strategi Pilkada untuk jabatan periode ke 2. Sementara kesejahteraan rakyat selalu terabaikan, mereka tetap miskin, sekarat dan akhirnya mati. Ini benar-benar pemimpin laknat!, mungkin begitu kutukan rakyat kepada mereka dan insyaallah do’a orang yang terdzalimi dikabulkan oleh Allah SWT.


sekarang qu menangi melihat bangsa qu...

sekarang qu malu melihat pemimpin" bangsa qu....

wahai pemimpin" rakyat buka matamu,,,buka pikiran mu serta buka hatimu....

coba kau liat kebawah...perhatikan rakyatmu...

apa kau pantas tertawa ..sedangkan rakyat mu menangis karan kelaparan.....????

buka hati nurani mu wahai pemimpin qu....

0 komentar:

Posting Komentar